Obor Rakyat | Info Berita 2014 ~ Akhir-akhir ini seluruh pendukung atau simpatisan Capres-Cawapres Jokowi-JK digegerkan dengan munculnnya tabloid "Obor Rakyat" yang didalamnya full berisikan tentang hal-hal negatif dari pasangan dengan nomor urut 2 (dua) ini.
Tabloid Obor Rakyat tidak hanya beredar di Jawa Barat, tapi juga beredar di sejumlah pondok pesantren di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Isi tabloid berupa hujatan terhadap pasangan Capres-Cawapres Jokowi-JK, tanpa sedikitpun menyebut narasumber dan penulis berita tersebut.
Di Jawa Barat, tabloid Obor Rakyat beredar di Pondok Pesantren Ulumul Quran, Kampung Buaran, Desa Lambang Sari, Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi, yang dibina oleh Munir Abas.
Di Ponpes yang dipimpin oleh Munir ini, tidak hanya sekali menerima kiriman tabloid Obor Rakyat. Melainkan sudah dua kali, yakni sepekan sebelum kiriman yang ke dua.
Selanjutnya, untuk daerah Jatim. Ponpes dan beberapa masjid di daerah Jember juga menjadi sasaran kiriman tabloid ini. Salah satunya Pondok Pesantren Nurul Islam, Jember, yang diasuh oleh Kiai Muhyidin Abdusshomad.
Seperti dijelaskan Kiai Muhyidin Abdusshomad, yang juga menjababt Rais Syuriah NU Jember pada Tribunnews.com, Selasa (11/06/2014) “Saya tidak langganan, tapi tiba-tiba ada banyak di teras rumah dan masjid pesantren.”
Bukan hanya Kiai Muhyidin, para pengurus cabang NU dan pengasuh pesantren di Jember, juga hampir dalam waktu yang bersamaan menerima kiriman tabloid Obor Rakyat ini.
Meskipun diberitakan demikian, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam, Jember, ini tak mempercayai isi tabloid tersebut. “Isinya banyak menghujat dan tidak mendidik, ya kami buang saja,” kata Kiai Muhyidin.
Masih di wilayah Jember. Takmir Masjid Miftahul Jannah, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Sumbersari, Muhammad Ali juga dirisaukan dengan kiriman ratusan lembar Obor Rakyat. Pagi buta selepas subuh, di salah satu sudut masjid yang dipimpinnya itu, tabloid-tabloid itu ditemukan tergeletak begitu saja. “Ya isinya kampanye begitu itu. Daripada jadi rame, kami serahkan pemulung saja,” terang Ali.
Lucunya, dua edisi tabloid Obor Rakyat yang telah beredar di masjid dan pesantren itu bahkan sama sekali tidak memuat berita tentang pasangan Prabowo-Hatta yang kita tahu sebagai rival Jokowi-JK dalam Pilpres 2014.
Seperti kita ketahui bersama, Pilpres 2014 tinggal menghitung hari saja. Dikhawatirkan dengan adanya kejadian seperti ini akan menjadikan keadaan semakin keruh bagi dua kubu pendukung fanatik para calon yang akan maju dalam Pilpres mendatang.
Harapan admin sih simple, Pilpres berjalan dengan tertib, damai, dan lancar serta siapa pun Presiden yang terpilih nantinya bisa membawa Indonesia lebih baik, itu saja cukup.
Itulah tadi info singkat tentang Tabloid Obor Rakyat yang bisa admin bagikan. Semoga bermanfaat dan terimakasih atas kunjungannya di Blog Info Berita 2014.
Tabloid Obor Rakyat serang Jokowi. Mediaindonesia.com |
Tabloid Obor Rakyat tidak hanya beredar di Jawa Barat, tapi juga beredar di sejumlah pondok pesantren di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Isi tabloid berupa hujatan terhadap pasangan Capres-Cawapres Jokowi-JK, tanpa sedikitpun menyebut narasumber dan penulis berita tersebut.
Di Jawa Barat, tabloid Obor Rakyat beredar di Pondok Pesantren Ulumul Quran, Kampung Buaran, Desa Lambang Sari, Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi, yang dibina oleh Munir Abas.
Di Ponpes yang dipimpin oleh Munir ini, tidak hanya sekali menerima kiriman tabloid Obor Rakyat. Melainkan sudah dua kali, yakni sepekan sebelum kiriman yang ke dua.
Selanjutnya, untuk daerah Jatim. Ponpes dan beberapa masjid di daerah Jember juga menjadi sasaran kiriman tabloid ini. Salah satunya Pondok Pesantren Nurul Islam, Jember, yang diasuh oleh Kiai Muhyidin Abdusshomad.
Seperti dijelaskan Kiai Muhyidin Abdusshomad, yang juga menjababt Rais Syuriah NU Jember pada Tribunnews.com, Selasa (11/06/2014) “Saya tidak langganan, tapi tiba-tiba ada banyak di teras rumah dan masjid pesantren.”
Bukan hanya Kiai Muhyidin, para pengurus cabang NU dan pengasuh pesantren di Jember, juga hampir dalam waktu yang bersamaan menerima kiriman tabloid Obor Rakyat ini.
Meskipun diberitakan demikian, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam, Jember, ini tak mempercayai isi tabloid tersebut. “Isinya banyak menghujat dan tidak mendidik, ya kami buang saja,” kata Kiai Muhyidin.
Masih di wilayah Jember. Takmir Masjid Miftahul Jannah, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Sumbersari, Muhammad Ali juga dirisaukan dengan kiriman ratusan lembar Obor Rakyat. Pagi buta selepas subuh, di salah satu sudut masjid yang dipimpinnya itu, tabloid-tabloid itu ditemukan tergeletak begitu saja. “Ya isinya kampanye begitu itu. Daripada jadi rame, kami serahkan pemulung saja,” terang Ali.
Koran Obor Rakyat yang beredar di Masjid, Musala, dan Ponpes. KOMPAS.com/Taufiqurrahman |
Lucunya, dua edisi tabloid Obor Rakyat yang telah beredar di masjid dan pesantren itu bahkan sama sekali tidak memuat berita tentang pasangan Prabowo-Hatta yang kita tahu sebagai rival Jokowi-JK dalam Pilpres 2014.
Seperti kita ketahui bersama, Pilpres 2014 tinggal menghitung hari saja. Dikhawatirkan dengan adanya kejadian seperti ini akan menjadikan keadaan semakin keruh bagi dua kubu pendukung fanatik para calon yang akan maju dalam Pilpres mendatang.
Harapan admin sih simple, Pilpres berjalan dengan tertib, damai, dan lancar serta siapa pun Presiden yang terpilih nantinya bisa membawa Indonesia lebih baik, itu saja cukup.
Itulah tadi info singkat tentang Tabloid Obor Rakyat yang bisa admin bagikan. Semoga bermanfaat dan terimakasih atas kunjungannya di Blog Info Berita 2014.