Info Berita 2014 ~ Kecaman masyarakat atas tindakan yang dilakukan Ustad Hariri menindih kepala Entis pada 17 Januari 2014 saat sang ustad diundang untuk ceramah di acara syukuran pernikahan di daerah Cangkuang, Kabupaten Bandung yang videonya diunggah salah satu pengguna media sosial Youtube dengan judul "Ustad Hariri Ngamuk Kepala Operator Sound Diinjak Dengan Lutut", sampai sekarang belum reda juga.
Meski demikian, Ustad Hariri tak berniat membela diri dari cibiran masyarakat yang kesal atas tindakannya menindih kepala seorang operator sound bernama Entis Sutisna dihadapan khalayak ramai. Dengan sadar diri ia menyebut dirinya sebagai manusia yang perlu pembelajaran.
Seperti dilansir Liputan 6. "Saya ini masih santri Kiai. Saya masih muridnya ustad. Saya masih belajar jadi orang yang lebih baik. Saya ini pendosa. Saya sebut ini teguran dari Allah. Teguran itu diberikan kepada pendosa seperti saya," ucap Ustad Hariri saat ditemui di Studio Hanggar, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (13/2/2014) malam.
Dengan nada menyesal, ia mengatakan "Saya akui kalau memang saya masih banyak dosa. Saya minta maaf ke guru-guru saya, ternyata saya belum bisa jadi murid yang baik,".
Ustad Hariri berpendapat jika insiden yang dialaminya bisa saja menimpa pendakwah atau orang lain. Yang terpenting saat ini, lanjut dia, tetap berpikir dan berusaha untuk terus introspeksi diri dan melakukan pembenahan hidup ke arah yang jauh lebih baik.
"Kita Muslim. Kalau Muslim lakukan kesalahan, maka evaluasilah dirinya. Manusia yang mulia itu bukan manusia yang tidak punya salah. Kalau punya salah, langsung minta maaf secara vertikal pada Allah dan secara horizontal pada manusia. Itu yang saya pilih," tutupnya.
Meski demikian, Ustad Hariri tak berniat membela diri dari cibiran masyarakat yang kesal atas tindakannya menindih kepala seorang operator sound bernama Entis Sutisna dihadapan khalayak ramai. Dengan sadar diri ia menyebut dirinya sebagai manusia yang perlu pembelajaran.
Seperti dilansir Liputan 6. "Saya ini masih santri Kiai. Saya masih muridnya ustad. Saya masih belajar jadi orang yang lebih baik. Saya ini pendosa. Saya sebut ini teguran dari Allah. Teguran itu diberikan kepada pendosa seperti saya," ucap Ustad Hariri saat ditemui di Studio Hanggar, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (13/2/2014) malam.
Dengan nada menyesal, ia mengatakan "Saya akui kalau memang saya masih banyak dosa. Saya minta maaf ke guru-guru saya, ternyata saya belum bisa jadi murid yang baik,".
Ustad Hariri berpendapat jika insiden yang dialaminya bisa saja menimpa pendakwah atau orang lain. Yang terpenting saat ini, lanjut dia, tetap berpikir dan berusaha untuk terus introspeksi diri dan melakukan pembenahan hidup ke arah yang jauh lebih baik.
"Kita Muslim. Kalau Muslim lakukan kesalahan, maka evaluasilah dirinya. Manusia yang mulia itu bukan manusia yang tidak punya salah. Kalau punya salah, langsung minta maaf secara vertikal pada Allah dan secara horizontal pada manusia. Itu yang saya pilih," tutupnya.