Gejala Virus Mers | Info Berita 2014 ~ Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan peringatan sejak Mei lalu untuk mewaspadai ancaman penyebaran MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus) atau lebih populer dengan sebutan Virus Mers/virus Corona.
Bagaimana cara untuk mengetahui gejala bahwa seseorang dihinggapi virus ini?. Dalam litbang.depkes.go.id, dijelaaskan, MERS-CoV sendiri disebabkan oleh infeksi virus Corona, salah satu jenis virus yang masih berkerabat dengan virus penyebab SARS. Oleh karena itu, gejalanya pun tak jauh beda dengan penyakit SARS, dengan indikasi utama seperti demam, bersin, dan batuk, yang akhirnya berujung pada kematian akibat beberapa komplikasi serius yang terjadi seperti Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) dengan kegagalan multiorgan, gagal ginjal, koagulopati konsumtif, dan perikarditis serta pneumonia berat.
Selanjutnya, bagaimana jika virus Mers/Corona sudah menjangkiti tubuh Anda? Seperti halnya kasus kanker, kuncinya utamanya adalah penanganan yang cepat dan tepat karena mutasi virus Corona sangat cepat sehingga keterlambatan dalam penanganan yang diberikan akan semakin meningkatkan angka kematian akibat penyakit yang ditimbulakan virus ini.
Asal-usul virus yang penyebarannya diketahui semakin meluas sejak April 2012 hingga awal tahun 2013 lalu diduga oleh para peneliti berasal dari kelelawar dan/atau onta asal Arab.
Perlu diketahui, penyakit yang disebabkan oleh serangan Virus Mers tergolong jenis penyakit baru. Oleh sebab itu, kalangan medis belum bisa menentukan vaksin khusus yang diharapkan bisa mencegah terjadinya serangan dari virus ini.
Terus, untuk mengobati virus mers obat apa saja yang bisa kita gunakan? Mengutip dari litbang.depkes.go.id, kemungkinan pilihan obat (berturut-turut sesuai kemungkinan efikasinya) sebagai berikut:
Bagaimana cara untuk mengetahui gejala bahwa seseorang dihinggapi virus ini?. Dalam litbang.depkes.go.id, dijelaaskan, MERS-CoV sendiri disebabkan oleh infeksi virus Corona, salah satu jenis virus yang masih berkerabat dengan virus penyebab SARS. Oleh karena itu, gejalanya pun tak jauh beda dengan penyakit SARS, dengan indikasi utama seperti demam, bersin, dan batuk, yang akhirnya berujung pada kematian akibat beberapa komplikasi serius yang terjadi seperti Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) dengan kegagalan multiorgan, gagal ginjal, koagulopati konsumtif, dan perikarditis serta pneumonia berat.
Selanjutnya, bagaimana jika virus Mers/Corona sudah menjangkiti tubuh Anda? Seperti halnya kasus kanker, kuncinya utamanya adalah penanganan yang cepat dan tepat karena mutasi virus Corona sangat cepat sehingga keterlambatan dalam penanganan yang diberikan akan semakin meningkatkan angka kematian akibat penyakit yang ditimbulakan virus ini.
Asal-usul virus yang penyebarannya diketahui semakin meluas sejak April 2012 hingga awal tahun 2013 lalu diduga oleh para peneliti berasal dari kelelawar dan/atau onta asal Arab.
Perlu diketahui, penyakit yang disebabkan oleh serangan Virus Mers tergolong jenis penyakit baru. Oleh sebab itu, kalangan medis belum bisa menentukan vaksin khusus yang diharapkan bisa mencegah terjadinya serangan dari virus ini.
Terus, untuk mengobati virus mers obat apa saja yang bisa kita gunakan? Mengutip dari litbang.depkes.go.id, kemungkinan pilihan obat (berturut-turut sesuai kemungkinan efikasinya) sebagai berikut:
- Plasma konvalesens
- Interferon
- Protease inhibitor
- Immunoglobulin intravena
- Nitazoxanide
- Cyclosporin A
- Ribavirin
- Kortikosteroid
- Interferon plus Ribavirin
- Dipeptidyl Peptidase 4 (DPP4, atau dikenal dengan CD 26)